Apa itu Sakramen Baptis?
Menjadi keluarga Katolik
Pembaptisan adalah awal dari iman dan pintu masuk untuk menjadi anggota keluarga Gereja Katolik.
Sakramen Baptis
Sakramen Baptis merupakan satu-satunya sakramen yang menjadikan orang yang menerimanya masuk dalam persekutuan hidup dengan Allah dan Gereja. Untuk itu, sakramen ini, dikenal juga sebagai gerbang menuju ke-tujuh sakramen yang lainnya terutama sakramen Krisma dan Ekaristi (bdk. KGK 1229-1233).
Dengan lain kata, tanpa sakramen Baptis, seseorang tidak bisa menerima sakramen-sakramen yang lain dalam Gereja atau tidak bisa menjadi anggota Gereja. Adapun makna dan tujuan dari sakramen Baptis yakni, setiap orang yang menerima sakramen Baptis dengan pengurapan air dan rumusan trinitas (Bapa, Putra dan Roh Kudus), mendapatkan pembersihan dan penyucian diri dari manusia lama menuju manusia baru (bdk. 2Kor 5:17, Gal 6;15 ), dari dosa menuju pada kehidupan suci murni sebagai anak-anak Allah dan anggota Gereja.
Dengan demikian, ketika seseorang menerima sakramen Baptis, dosa asalnya diampuni dan menjadi anggota Gereja secara sah. Ketika menjadi anggota Gereja yang sah, ia menjadi milik Kristus. Dengan menjadi milik Kristus, ia juga akan mengambil bagian dalam kehidupan kekal sebagaimana Kristus. Maka dengan sakramen Baptis seseorang dipersatukan dengan Kristus untuk memperoleh hidup kekal (bdk. Yoh 6:37, 1Kor15:22).
Ada pun tujuan dari penerimaan sakramen Baptis yakni tidak hanya menjadi anak-anak Allah dan anggota Gereja tetapi juga diajak untuk hidup seperti Kristus, menjadi rekan kerja Kristus, menjadi rekan misi Kristus dalam mewartakan kerajaan Allah di dunia ini dengan mengambil bagian dalam 3 tugas Kristus; menjadi Imam, Nabi dan Raja (bdk. Kol 2:6).
Dengan mengambil bagian dalam tugas ini, orang yang menerima sakramen Baptis ini, harus menyerahkan dirinya secara penuh kepada Tuhan dan kehendakNya, sebagaimana Kristus yang berani memanggul salib, menderita dan wafat demi keselamatan manusia. Bahasa sederhananya dengan dibaptis seseorang harus semakin merawat dan menumbuh suburkan imannya akan Allah. Hal ini juga berarti, orang harus semakin aktif dalam tindakan dan perkataan untuk kekudusan dirinya, sesama dan demi Kemuliaan Allah.